Rabu, 19 November 2014

DR. ARKAND BODHANA ZESHAPAJNA MEMBERIKAN MOTIVASI PRAMUKA PEDULI KLATEN

KLATEN - Arkand Bodhana Zeshaprajna yang dikenal sebagai seorang ahli metafisika lulusan dari University of Methaphysics International di Amerika Serikan ini, pada hari Kamis, (13/11) lalu menyempatkan diri untuk memotifasi anggota Pramuka Peduli Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Klaten.

Arkand yang menetap di Yogyakarta ini mengaku ingin mengisi langsung para peserta didik Pramuka Peduli Kabupaten Klaten saat kegiatan pendidikan dan latihan pramuka peduli di Sinolewah, Umbulharjo, Cangkringan, Yogyakarta selama tiga hari dua malam ini hanya ketika melihat situs bloger pramuka peduli yang memakai suatu semboyan "Mangesthi Luhur Viranegari Nusantara" yang dianggapnya nama yang pantas.


Sebelum ia memotivasi, ia turut bercerita tentang perjalanan hidupnya ketika ia duduk di Sekolah Dasar sudah menuliskan kata "Revolusi Bangsa Revolusi Indonesia" pada buka Diarinya meski belum tahu pasti artinya, hingga waktu SMP Arkand berfikir jauh tentang hal tersebut.
Hingga akhirnya ia bercerita tentang tawaran perubahan warga negara dari beberapa negara seperti Amerika Serikat dan yang terakhir ditawarkan untuk menjadi warga negara di Rusia. Namun semuanya ditolak olehnya karena kecintaannya kepada Indonesia.

"Seorang bangsawan tidak berfikir tentang pribadinya, tidak berfikir tentang kelompoknya, tetapi berfikir tentang rakyatnya seperti Sumpah Palapa yang diikrarkan oleh Gajahmada. Jadi jangan kebangsaan kita kepada negara lain," kata sang ahli metafisika tersebut.

Banyak motifasi yang diberikan kepada anggota Pramuka Peduli ini, dimana pramuka peduli ini harus benar-benar siap dan sigap tidak takut mati demi kehidupan yang baru.
"Siapa yang takut mati jika kematian kita sangat berguna bagi kehidupan yang baru dimasa depan? seperti para pahlawan yang berani mengangkat bambu runcing melawan para penjajah dengan senjata senapan demi kemerdekaan anak cucu mereka!" tegas Arkand Bodhana.
Setelah mendengar motivasi tersebut, serentak pikiran anggota pramuka peduli yang awalnya banyak yang takut mati, menunjukkan keberanian mereka yang siap mati demi kehidupan baru yang lebih baik.
Sementara itu, Ketua Kwartir Cabang Klaten, Drs. Anang Widayaka yang sempat menjadi komandan SAR Klaten selama dua periode ini turut menjelaskan apa itu pramuka peduli dimana anggota pramuka peduli dilatih untuk tanggap bencana sebagai tenaga sukarelawan yang cerdas dan tangguh untuk menjadi pionir saat terjadi bencana.
"Pramuka Peduli itu adalah pramuka yang tanggap bencana, maka dari itu anggota pramuka peduli kami latih bagaimana cara menanggapi, menangani, menanggulangi bencana sehingga menjadi tenaga sukarelawan yang cerdas dan tangguh dan menjadi pionir saat terjadi bencana," kata Anang Widayaka.
Seperti halnya pada saat terjadi letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu, Pramuka Peduli tanggap dan meluncur langsung mendirikan posko pengungsian di Kemalang, Manisrenggo dan akhirnya di Kecamatan Prambanan, Tim Pramuka Peduli juga membantu dalam evakuasi korban merapi.
Namun kata tanggap bencana yang dimaksud bukan hanya tanggap bencana alam, artian dari kata bencana ini sangatlah luas, dari berbagai aspek turut tergabung dalam pramuka peduli tanggap bencana ini.

Sebuah ucapan lantang dengan sebuah Kata Viranegari menjawab Nusantara, dan Kata Nusantara menjawab Jaya Bangsa * Jaya Negara... sebuah kata penyemangat tersebut untuk mengakhiri materi dari DR. Arkand....













1 komentar:

  1. artikelnya keren mas pramuka.. jangan lupa kunjungi blog kami yaa..

    BalasHapus