Selama tiga hari dari Rabu tanggal 12 s.d 14 Nopember 2014 lalu, Peserta Pendidikan dan Latihan (Diklat) Pramuka Peduli Kwartir Cabang (Kwarcab) Klaten menjalani salah satu proses pengembaraan untuk mendapatkan Bantara di Bumi Perkemahan Sinolewah, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
Para peserta dalam mencapai Bantaranya diberi pedoman dengan suatu kalimat "Ikuti Prosesnya, Jangan Tanyakan Nilainya, Ambil Hikmahnya," dimana para peserta diwajibkan untuk mengikuti seluruh proses tanpa mengetahui nilainya. Dengan pengawasan dan pendampingan para pembina Pramuka Peduli para dituntun menuju pembentukan karakter yang tangguh dan kuat.
Diklat Pramuka Peduli yang diikuti oleh gugusdepan ini diajarkan berbagai macam hal demi membentuk karakter mereka. Dalam sistem pengajaran Pramuka Peduli yang dituntut untuk membentuk anggota yang tangguh dan sigap dalam segala hal, dengan keterbatasan yang dimiliki peserta, para peserta dituntut untuk bertahan dalam berbagai macam rintangan yang ada.
Dari awal para peserta diajak untuk hidup mandiri, hanya bermodal apa adanya tanpa sedikitpun uang saku dan alat-alat komunikasi. Yang dibawa peserta pun hanya sekedar alat masak sederhana dan baju-baju ganti, dengan harapan peserta dapat merasakan hidup dialam bebas dan kekurangan atau sering disebut survive.
Sepertihalnya pengertian Pramuka Peduli Tanggap Bencana yang tanggap dengan berbagai hal, maka dari itu anggota pramuka peduli kami latih bagaimana cara menanggapi, menangani, menanggulangi bencana sehingga menjadi tenaga sukarelawan yang cerdas dan tangguh dan menjadi pionir saat terjadi bencana.
Dengan berbagai pertimbangan yang sangat matang bahkan hingga adanya pertikaian adu pendapat dari panitia dihadapan seluruh peserta, hingga akhirnya seluruh peserta berhak diberikan tanggung jawab dengan dilantik menjadi Penegak Bantara disaksikan dialam terbuka dibawah Gardu Pandang pantauan Gunung Merapi.
Add caption |
lanjuttkann!!! (y)
BalasHapus